29 August 2009

Me Ra Pu

Bila menceritakan sesuatu dengan berkobar - kobar tanpa menunjukkan sesuatu yang boleh dibuktikan , terasa busuk sekali keadaan itu . Maaf , maksud aku suasana . Malah bertambah parah kalau diselitkan dengan entah siapa - siapa yang dalam lingkungan hanya dia , bukan kita .

Pelik kan , orang ada kita tiada , tapi kita bangga pada orang lain . Sedikit setakat bangga terhadap Liga Perdana Inggeris berbanding Liga Malaysia itu masih dapat dimaafkan disebabkan jurang yang terpanggir terlalu jauh . Bak Nepal dan Malaysia .

Itulah sikap kita semua . Semua termasuk aku . Cuma yang berbeza mungkin pada tahap penggunaan kita pada sekeliling . Tahap dimana kita gunakan , tahap dimana situasi itu digarap dan paling penting tahap penyampaian kita pada sekitar .

Hilang akal , kalau masih kita tidak berbangga kalau adik lelaki kita melanjutkan pelajaran ke Kanada , adik perempuan kau akan jadi permaisuri Sultan Selangor ataupun kau bersahabat dengan cucu Nik Aziz . *contoh

Tapi sekitar kita menyampaikan pada lain . Keperluan kah itu . Atau pun sekadar kita diserang penyakit ro ya alif hamzah .

Itu masih ditahap normal . Bangga tanpa menyusahkan orang lain . Bangga masih belum tahap sampai orang jadi pak angguk "iye , iye , iye " .

Ia jadi tak normal kalau kau sentiasa mengulang - ngulang kata itu , dengan nada yang bosan malah lagi teruk dengan bangga berlebih - lebihan .

Sampah .

Pujian pada diri sendiri atas kejayaan orang lain . Sikit - sikit , "kawan kita kan . . . . . . . ." , "pakcik kita kan ............" , "sepupu aku kan . . . ." . "kakak aku kan . . . . ."

Lagi sampah

Bila ia disertakan sekali sikap tak boleh kalah . Ada sahaja yang tidak kena kalau kawan lain bercerita . Pasti dihukum juga kawan ataupun sesiapa seolah menunjukkan ia tak mahu menggalah . Kenapa perlu begitu ?

Akhir sekali , hidup ini hanya perlukan kesederhanaan untuk mencapai kesempurnaan . .

~ cau ~

No comments: